Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Pencarian
  • Home
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Banjarnegara > Menguak Jejak Tokoh dan Sejarah Masuknya Islam di Banjarnegara
BanjarnegaraRisalah

Menguak Jejak Tokoh dan Sejarah Masuknya Islam di Banjarnegara

Syarif TM
Terakhir diperbarui: 1 November 2025 10:20
Syarif TM
Membagikan
Makam Sunan Giri Pit di Banjarnegara merupakan bukti sejarah masuknya Islam di Banjarnegara. (dok.Pemkab Banjarnegara)
Makam Sunan Giri Pit di Banjarnegara merupakan bukti sejarah masuknya Islam di Banjarnegara. (dok.Pemkab Banjarnegara)
Membagikan

Sejarah masuknya Islam di Kabupaten Banjarnegara menjadi bagian penting dari perjalanan panjang penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Perkembangan Islam di wilayah ini tidak terlepas dari pengaruh perdagangan, peran para ulama, hingga tokoh lokal yang memperkenalkan ajaran Islam dengan pendekatan sosial dan budaya.

Menurut catatan sejarah, Islam mulai masuk ke tanah Jawa sekitar abad ke-11 melalui jalur perdagangan di pesisir utara. Dari kawasan tersebut, ajaran Islam perlahan menyebar ke pedalaman, termasuk ke wilayah Banjarnegara yang saat itu dikenal sebagai daerah agraris dengan aktivitas ekonomi yang ramai.

Peran Wali Songo dan Jalur Perdagangan

Penyebaran Islam di Jawa berkembang pesat berkat peran Wali Songo, para penyebar Islam legendaris yang berdakwah dengan cara damai dan penuh kearifan lokal. Melalui pendekatan budaya seperti kesenian, pertanian, dan pendidikan, ajaran Islam diterima dengan terbuka oleh masyarakat.

Begitu pula di Banjarnegara, sejarah masuknya Islam melalui jalur perdagangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh penting seperti Pangeran Giri Wasiat dan Pangeran Giri Pit, dua putra dari Sunan Giri, salah satu anggota Wali Songo.

Baca juga  38 Anggota Polres Banjarnegara Naik Pangkat di HUT Bhayangkara

Kehadiran kedua tokoh ini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di wilayah Banjarnegara, terutama di daerah utara yang memiliki hubungan erat dengan jalur perdagangan pesisir Jawa.

“Banjarnegara memiliki posisi strategis karena berdekatan dengan wilayah pesisir utara seperti Pekalongan. Hal itu membuat Islam mudah berkembang melalui interaksi para pedagang dan ulama,” kata seorang pemerhati sejarah lokal.

Tokoh Lokal dan Penyebaran Melalui Pertanian serta Pendidikan

Selain melalui jalur perdagangan, perkembangan Islam di Banjarnegara juga banyak dipengaruhi oleh tokoh lokal. Salah satunya adalah Ki Ageng Bramasari, yang berdakwah di wilayah barat Banjarnegara, tepatnya di Kecamatan Susukan. Ia dikenal menyebarkan Islam dengan cara unik, yakni melalui sektor pertanian dan pendekatan budaya lokal yang kala itu masih kental dengan pengaruh Hindu dan Buddha.

Tokoh lain yang berperan penting adalah Ki Ageng Chasan Besari, pendiri Masjid Ki Ageng Chasan Besari di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam pada abad ke-17, serta menjadi simbol kejayaan Islam di wilayah Banjarnegara bagian barat.

Selain itu, pada awal abad ke-20 berdiri Darul Maarif Banjarnegara yang didirikan pada tahun 1918 oleh Muhammad Fadhlullah Suhaimi, seorang ulama asal Singapura. Lembaga ini memperkuat penyebaran Islam melalui jalur pendidikan formal di masa kolonial.

Baca juga  Wabup dan Sekda Ikut Ro'an di Ponpes Al Fatah Banjarnegara

Tokoh lain seperti Ki Ageng Maliu juga turut berperan dalam pendirian Desa Banjar di tepi Kali Merawu yang kini dikenal sebagai Desa Banjar Kulon, Kecamatan Banjarmangu. Dari sinilah pusat pengembangan Islam di bawah pimpinan Pangeran Giri Pit berkembang pesat.

masjid gumelem Menguak Jejak Tokoh dan Sejarah Masuknya Islam di Banjarnegara
Masjid Gede di Desa Gumelem Kecamatan Susukan merupakan bukti sejarah masuknya Islam di Banjarnegara. (dok.Pemkab Banjarnegara)

Bukti Sejarah yang Masih Terjaga

Hingga kini, beberapa peninggalan sejarah masih menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Banjarnegara.

Di antaranya adalah:

  • Masjid Ki Ageng Chasan Besari: Masjid kuno ini, didirikan sekitar tahun 1559 M (abad ke-16), yang ada di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, merupakan salah satu saksi sejarah kejayaan Islam di Banjarnegara. Masjid ini memiliki arsitektur unik dengan 16 tiang penyangga (saka) yang terbuat dari kayu jati tanpa menggunakan paku, menunjukkan metode pembangunan tradisional yang sarat makna filosofis.
  • Situs Sejarah dan Makam: Selain masjid, terdapat situs-situs dan makam kuno di beberapa desa, seperti di Dusun Dagan, Desa Badakarya, Kecamatan Punggelan, yang menjadi penanda adanya aktivitas penyebaran Islam di masa lampau.

Perkembangan di Masa Kolonial dan Awal Kemerdekaan

Memasuki abad ke-20, Banjarnegara juga menjadi tempat berkembangnya organisasi Islam modern seperti Syarikat Islam (SI) pada tahun 1913. Gerakan ini menandai babak baru dalam perjalanan sejarah masuknya Islam di Banjarnegara, yang tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga pada pemberdayaan sosial dan ekonomi umat.

Baca juga  Jatim Inginkan Aklamasi Untuk Agus Suparmanto di Muktamar PPP

Tokoh penting lainnya, K.H. Abdul Fatah, dikenal aktif dalam menyebarkan Tarekat Naqsabandiyah, yang menjadi bagian dari dinamika spiritual masyarakat Banjarnegara di awal abad ke-20.

Warisan Islam yang Hidup Hingga Kini

Jejak sejarah masuknya Islam di Banjarnegara bukan sekadar kisah masa lalu, tetapi menjadi fondasi bagi kehidupan religius masyarakat hingga hari ini. Nilai-nilai dakwah damai, gotong royong, serta akulturasi budaya masih terasa dalam kehidupan sosial dan tradisi keagamaan masyarakat Banjarnegara.

Secara keseluruhan, sejarah masuknya Islam di Banjarnegara adalah proses bertahap yang melibatkan tokoh-tokoh lokal berpengaruh dan meninggalkan warisan budaya serta situs bersejarah yang masih dapat dilihat hingga kini.

TAG:Banjarnegarabukti sejarahPendidikanperdaganganSejarah Masuknya Islamseputar banyumasSunan Giripit
Artikel Sebelumnya PSCS Cilacap FIFA Hukum PSCS Cilacap per 28 Oktober 2025
Artikel Selanjutnya fotografi lari Fenomena Baru: Lari dan Fotografi Jadi Gaya Hidup Sekaligus Ladang Bisnis

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

Ahlul Qur'an
Risalah

Cahaya di Tengah Kegelapan, Cek Cara Mendapatkannya Dalam Agama Islam

Oleh Bahron Ansori
DKK Banjarnegara
Banjarnegara

75 Tenaga Kesehatan Dilatih Tanggap Bencana, DKK Banjarnegara Jadi Contoh Jateng

Oleh Syarif TM
Klinik Rutan Banjarnegara
Banjarnegara

Mantap! Klinik Pratama Rutan Banjarnegara Raih Akreditasi Utama dari Kemenkes

Oleh Syarif TM
kerajinan bambu
BanjarnegaraBeritaJateng

Keren! Kerajinan Bambu Asal Banjarnegara Ini Tembus Pasar Eropa

Oleh Syarif TM
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?