
SEPUTARBANYUMAS.COM – Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menegaskan bahwa kabar yang menyebut Kabupaten Cilacap tidak akan memperoleh manfaat dari proyek Tol Pejagan–Cilacap adalah tidak benar.
Menurutnya, Cilacap justru akan menjadi salah satu daerah yang paling diuntungkan dengan hadirnya proyek jalan tol tersebut karena memiliki tiga akses pintu tol strategis yang akan menghubungkan wilayah barat, tengah, dan timur kabupaten.
Dalam keterangannya, Bupati Syamsul menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak, mulai dari Satuan Kerja (Satker), Kementerian Pekerjaan Umum, hingga dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas. Dari hasil pembahasan tersebut, ia memastikan proyek Tol Pejagan–Cilacap akan tetap memberikan dampak signifikan bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi Cilacap.
“Saya sudah bertemu dengan Satker, dengan Pak Sadewo, Banyumas, juga dengan pihak Kementerian PU. Bahkan, ada putra daerah Cilacap yang menjadi direktur di Kementerian PU dan menangani masalah ini. Tol Pejagan–Cilacap insyaallah terus didorong percepatannya, agar bisa kembali masuk dalam proyek strategis nasional,” tegas Syamsul, Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, Bupati menyebutkan bahwa pintu tol pertama di Cilacap akan berada di wilayah Kesugihan, tepatnya di Lebeng. Selain itu, proyek Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) juga direncanakan memiliki pintu tol di Patimuan, yang akan tersambung dengan jalur dari Kesugihan.
Tambahan satu lagi, rencana pintu tol di kawasan Sampang–Buntu juga tengah dikaji sebagai bagian dari upaya membuka akses ekonomi baru di bagian timur Cilacap.
“Jadi, kemanfaatannya jelas ada. Cilacap akan semakin terhubung, dan kami sedang menyiapkan kawasan industri baru di Cilacap Timur. Ini sudah saya sampaikan langsung kepada Pak Gubernur,” ujarnya.
Syamsul menambahkan, kawasan industri tersebut bahkan masuk dalam lima wilayah yang diusulkan menjadi Kawasan Industri Khusus (KIK) Jawa Tengah. Pembangunan Tol Pejagan–Cilacap sendiri ditargetkan rampung pada tahun 2029, dengan pembebasan lahan dimulai sekitar 2026–2027.
Dengan adanya proyek ini, Bupati optimistis Cilacap tidak hanya menjadi “ujung jalur tol”, tetapi gerbang ekonomi baru di selatan Jawa Tengah, yang akan menghubungkan arus logistik dan investasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan.



