
SEPUTARBANYUMAS.COM – Langkah besar diambil Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan untuk menjamin hak dasar kesehatan para warga binaan. Senin (16/06/2025), Kepala Lapas Karanganyar, didampingi Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, melakukan kunjungan strategis ke Pendopo Kabupaten Cilacap untuk bertemu langsung dengan Bupati.
Pertemuan ini bukan sekadar formalitas. Di balik pintu tertutup, berlangsung pembahasan penting terkait percepatan proses perizinan pendirian dan operasional Klinik Pratama di lingkungan Lapas Karanganyar. Klinik ini dirancang sebagai fasilitas layanan kesehatan yang akan menjadi garda depan pemenuhan hak-hak kesehatan warga binaan.
“Kami berharap dukungan dari Pemerintah Daerah, khususnya Bupati Cilacap, agar proses perizinan klinik dapat berjalan lancar demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga binaan,” ujar Kalapas Riko Purnama Candra dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, Klinik Pratama bukan hanya soal pembangunan fasilitas fisik, namun juga bentuk keseriusan negara dalam menjalankan amanat konstitusi untuk memperlakukan warga binaan secara manusiawi dan berkeadilan. Riko menekankan kesiapan Lapas dari segi tenaga medis, sarana pendukung, hingga sinergi dengan berbagai instansi terkait.
Respons positif datang langsung dari orang nomor satu di Kabupaten Cilacap. Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyatakan dukungannya secara terbuka terhadap inisiatif ini.
“Pemerintah Kabupaten Cilacap siap mendukung langkah ini. Selama dokumen dan persyaratan terpenuhi, tentu kami akan bantu fasilitasi proses perizinannya,” tegasnya.
Langkah koordinatif ini membuka jalan bagi berdirinya layanan kesehatan yang representatif di dalam Lapas. Selain menjadi wujud kehadiran negara, klinik ini nantinya juga akan memperkuat program pembinaan, khususnya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
Dengan lampu hijau dari Pemkab, proses perizinan Klinik Pratama di Lapas Karanganyar kini memasuki babak baru yang menjanjikan. Jika terealisasi, langkah ini akan menjadi contoh nasional bahwa pemasyarakatan tak hanya bicara pengamanan, tapi juga kemanusiaan.

 
 
 
 
 
 
 