PSCS Cilacap Tuai Polemik, Bupati Syamsul buka suara. Polemik yang tengah melanda PSCS Cilacap jelang bergulirnya Liga 4 kembali menyita perhatian publik. Setelah Direktur Utama PSCS, Suhud, secara mengejutkan mengundurkan diri, kini Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman akhirnya angkat bicara dan menegaskan posisi pemerintah daerah dalam persoalan yang menimpa klub kebanggaan masyarakat “Laskar Nusakambangan” tersebut.
Dalam keterangannya, Bupati Syamsul mengakui telah menerima laporan resmi terkait pengunduran diri Direktur Utama PSCS. Ia menyebut bahwa persoalan utama yang kini membelit klub adalah ketidakjelasan struktur kepemilikan PT PSCS, yang berdampak langsung terhadap kepercayaan calon sponsor maupun pihak yang ingin menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Saya sudah mendengar laporan tersebut. Kita sudah mencoba berdiskusi dengan para sponsor yang akan masuk, tetapi mereka masih ragu karena status kepemilikan PSCS belum jelas,” ujar Syamsul kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).
Penghambat Sponsor Masuk PSCS Cilacap
Menurutnya, banyak pihak dari dunia usaha sebenarnya sudah menunjukkan minat untuk mendukung PSCS Cilacap, terutama melalui program CSR perusahaan. Namun, ketidakpastian soal siapa pemilik sah PT PSCS membuat mereka menunda langkah.
“Mereka tanya, pemiliknya siapa? Saya pun tidak bisa menjawab secara pasti karena masih terjadi dinamika di internal. Ini yang membuat calon sponsor akhirnya ragu untuk ikut membantu,” lanjutnya.
Bupati Dorong Penyelesaian Internal PSCS Cilacap
Bupati Syamsul menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap tidak memiliki kewenangan langsung dalam pengelolaan PSCS, mengingat klub tersebut berada di bawah entitas PT PSCS Cilacap. Namun demikian, pihaknya berkomitmen untuk menjadi fasilitator agar polemik internal bisa segera diselesaikan.
“Sebagai pemerintah daerah, kami tentu ingin membantu. Tapi karena PSCS adalah PT yang dikelola secara mandiri, maka kepemilikan harus diselesaikan dulu. Kalau tidak clear and clean, sponsor tidak akan berani masuk,” tegasnya.
Syamsul juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan beberapa pihak, termasuk perwakilan PT PSCS dan investor sebelumnya seperti Pak Gede, untuk mencari titik terang dari polemik ini.
“Saya sudah mencoba komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk orangnya Pak Gede. Insyaallah, beberapa perusahaan yang punya program CSR siap membantu, asal kepemilikannya sudah beres,” ujarnya.
CSR Siap Jika Kepemilikan PSCS Cilacap Jelas
Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Cilacap siap mendorong masuknya dana CSR dan dukungan sponsor untuk PSCS jika masalah kepemilikan telah terselesaikan. Ia bahkan menyebut sudah ada beberapa calon sponsor yang menunjukkan komitmen, namun masih menunggu legalitas dan kejelasan struktur manajemen klub.
“Kami sebenarnya sudah menyiapkan calon investor yang siap membantu. Tapi semua masih menunggu kepastian soal kepemilikan. Kalau sudah selesai, insyaallah sebelum Liga 4 bergulir, kita bisa bantu optimal,” terang Syamsul.
Dirinya berharap pihak manajemen segera menemukan solusi konkret agar PSCS bisa kembali fokus menyiapkan diri menghadapi kompetisi Liga 4.
“Saya sudah sampaikan kepada manajemen, selesaikan dulu masalah kepemilikan. Setelah itu, baru bicara sponsor dan pendanaan. Kalau belum jelas, semua pihak akan terus ragu,” tegasnya.
Krisis di Tubuh PSCS: Mundurnya Suhud dan Minimnya Sponsor
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari PSCS Cilacap setelah Direktur Utama Suhud menyatakan mundur melalui akun Instagram pribadinya, @suhud_juara, pada Jumat (7/11/2025). Dalam unggahan tersebut, ia mengaku mundur karena merasa tidak mendapat dukungan memadai dari berbagai pihak.
“Tidak ada dukungan dari suporter dan pemda, sehingga sulit jika harus berjalan sendirian,” tulis Suhud dalam pernyataannya.
Ia juga menyoroti minimnya sponsor yang masuk untuk mendukung tim jelang bergulirnya Liga 4. Menurutnya, hingga kini PSCS hanya memiliki dukungan dari apparel, air minum, dan alat olahraga tanpa ada sponsor besar yang mampu menutup kebutuhan operasional tim.
“Masih banyak hal lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,” tambahnya, seraya meminta maaf dan mengembalikan tanggung jawab klub kepada PSF Group.
Kepergian Suhud tentu menjadi pukulan berat bagi PSCS yang tengah berupaya bangkit setelah performa kurang meyakinkan dalam beberapa laga uji coba. Bahkan, sempat beredar isu tentang kesejahteraan pemain yang dinilai belum mendapat perhatian penuh.
Bupati Syamsul Optimistis PSCS Cilacap Bangkit
Meski dihadapkan pada polemik internal dan krisis manajemen, Bupati Syamsul tetap menyampaikan optimisme bahwa PSCS bisa segera bangkit. Ia memastikan pemerintah daerah akan terus mendorong upaya penyelesaian masalah secara damai dan profesional, agar tim dapat fokus berkompetisi.
Dengan dukungan pemerintah, sponsor, dan masyarakat Cilacap, harapan besar kini tertuju agar “Laskar Nusakambangan” bisa kembali menjadi kebanggaan daerah di kancah sepak bola nasional



