
SEPUTARBANYUMAS.COM – Kenapa saat membutuhkan darah dari PMI harus bayar?, pertanyaan ini banyak muncul di kalangan masyarakat, padahal PMI sendiri mendapatkan darah dari hasil donor darah masyarakat secara gratis.
Pertanyaan tersebut muncul saat PMI Kabupaten Banjarnegara melakukan diskusi dan orientasi kepalangmerahan bersama para wartawan dan pegiat media sosial di Kabupaten Banjarnegara, Minggu (15/6/2025).
Momentum tersebut menjadi sangat penting, sebab tidak banyak masyarakat yang memahami bahwa untuk mendapatkan darah di PMI, masyarakat tidak perlu membayar, namun hanya mengganti biaya pengolahan darah yang dilakukan oleh PMI.
Ketua PMI Banjarnegara dr Amalia Desiana melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Aji Piluroso mengatakan, saat ini memang masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait alasan adanya biaya pengganti pengolahan darah yang dilakukan oleh PMI.
Dalam hal ini, PMI selaku lembaga resmi yang memiliki kewenangan dalam donor dan pengolahan darah sebelum didistribusikan pada masyarakat yang membutuhkan, tentu saja penglahan darah ini membutuhkan peralatan sekali pakai dan membutuhkan biaya.
“Ini penting, sebab saat ini banyak masyarakat yang menanyakan terkait kebutuhan darah. Orang donor gratis, sementara untuk mendapatkan darah dari PMI ada biaya, ini yang sering menjadi pertanyaan dari masyarakat,” katanya.
Menurutnya, sebelum didistribusikan, darah yang didapat dari para pendonor ini harus melalui proses. Sebenarnya mengambil darah di PMI gratis, hanya saja harus mengganti biaya pengolahan yang besarannya sudah ditetapkan oleh pemerintah, dan itu berlaku secara nasional.
“Ada proses pemisahan komponen darah yang dibutuhkan, dan tentu saja pengolahan darah ini membutuhkan biaya,” katanya.
Darah yang masuk ke PMI tidak langsung dapat didistribusikan, tetapi membutuhkan proses, dimana darah tersebut diolah untuk pemisahan komponen darag seperti sel darah merah, trombosit, dan plasma.
Pemisahan komponen ini dilakukan untuk berbagai keperluan transfusi. Istilah-istilah yang umum digunakan dalam pengolahan darah di PMI meliputi Whole Blood (WB), Packed Red Cells (PRC), Thrombocyte Concentrate (TC), dan Fresh Frozen Plasma (FFP). Selain itu, ada juga istilah seperti Leukodepleted yang mengacu pada proses pengurangan jumlah leukosit dalam darah atau komponen darah.
Untuk itulah pihaknya memandang peranan insan media sangat penting dalam ikut menyosialisasikan tugas dan fungsi PMI pada masyarakat. Sinergitas antara PMI dan PWI serta pegiat media sosial tidak bisa dipisahkan agar informasi yang sampai pada masyarakat tidak sampai keliru.
Jalinan kerjasama yang dikemas dalam orientasi kepalangmerahan bagi insan pers dan pegiat media sosial ini dilakukan untuk memperkuat sinergtas antara PMI Kabupaten Banjarnegara dengan para jurnalis dan pegiat media sosial di Banjarnegara, khususnya dalam memberikan informasi pada masyarakat tentang PMI Banjarnegara.
“PMI tidak hanya donor darah, tetapi kami juga memiliki relawan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik layanan ambulance gratis, mobil jenazah gratis, penyerahan bantuan pada korban bencana, distribusi air bersih, hingga pembuatan sarana air bersih pada masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Tak hanya itu, PMI juga memiliki relawan yang tersebar hingga pelosok wilayah Banjarnegara, termasuk melakukan kolaborasi dengan BPBD Banjarnegara dalam penanggulangan dan mitigasi bencana.

 
 
 
 
 
 
 