
SEPUTARBANYUMAS.COM – Program pembinaan kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara kembali menuai hasil positif. Memanfaatkan lahan sempit di area brandgang (sekitar Rutan), warga binaan berhasil menyulapnya menjadi kebun produktif dengan panen caisim dan sawi hijau jumbo.
Hasil panen yang dilakukan pada Senin (6/10/2025) mencatat jumlah yang cukup mengesankan, yakni mencapai 58 kilogram. Sayuran hasil budidaya warga binaan ini memiliki batang lebih kokoh, daun lebar, serta warna hijau segar yang membuatnya diminati masyarakat.
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata Program Asta Cita dan 13 Akselerasi Pemasyarakatan, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.
“Panen ini membuktikan bahwa pembinaan tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga menghasilkan karya nyata yang bermanfaat. Kualitas panennya pun sangat baik dan diakui masyarakat,” ungkapnya.
Sebagian hasil panen digunakan untuk kebutuhan dapur internal Rutan, sementara sisanya dipasarkan ke pasar lokal. Respons masyarakat sangat positif. Para pedagang bahkan menilai kualitas caisim hasil warga binaan setara, bahkan lebih unggul dibandingkan hasil panen petani profesional.
Keberhasilan ini didukung penerapan teknik budidaya modern, mulai dari pola pengaturan air, pengendalian hama, pemakaian pupuk organik, hingga rotasi tanaman. Langkah-langkah tersebut terbukti efektif menghasilkan sayuran sehat dan bernilai jual tinggi.
Bagi warga binaan, pengalaman bercocok tanam ini menjadi pelajaran berharga. Mereka tidak hanya belajar teknik pertanian, tetapi juga disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. “Awalnya saya tidak pernah bertani, tapi setelah mencoba ternyata bisa menghasilkan sayuran sebagus ini. Rasanya bangga dan makin termotivasi untuk belajar,” kata salah seorang warga binaan.
Melihat keberhasilan panen perdana ini, Rutan Banjarnegara berencana memperluas lahan tanam serta menambah komoditas hortikultura lain seperti cabai, bayam, dan kangkung. Bahkan, pihak Rutan membuka peluang kerja sama dengan kelompok tani dan dinas pertanian setempat untuk meningkatkan kualitas sekaligus memperluas distribusi hasil panen.
Panen caisim jumbo ini menjadi bukti bahwa pembinaan di lembaga pemasyarakatan mampu melahirkan karya produktif. Dari balik jeruji, warga binaan menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbenah diri, tetapi juga bisa berkontribusi nyata dalam ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi, hingga proses reintegrasi sosial.



