
SEPUTARBANYUMAS.COM – Upaya memperkuat sistem pengamanan dan pengawalan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di kawasan strategis Nusakambangan kembali digaungkan. Kali ini, Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar turut serta dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakor Teknis) yang digelar di Aula Wijayakusuma, Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan, Jumat (11/07/2025).
Rakor ini dihadiri oleh berbagai unsur pengamanan dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan di Nusakambangan. Mulai dari Kepala Lapas Besi, Kapolsek Nusakambangan, para Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), hingga para Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib) dari tiap lembaga pemasyarakatan.
Membuka kegiatan, Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso menekankan pentingnya kekompakan antarinstansi dalam menghadapi dinamika keamanan di lingkungan lapas. “Sinergi bukan pilihan, tapi kebutuhan. Tanpa koordinasi yang kuat, keamanan Lapas tidak akan berjalan optimal,” ujarnya.
Sesi teknis yang dipimpin langsung Kapolsek Nusakambangan, Edy, mengangkat sejumlah tantangan, termasuk minimnya personel kepolisian di wilayah tersebut. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya siap siaga selama 1×24 jam jika dibutuhkan. “Kami siap patroli nonstop jika situasi mengharuskan. Asal komunikasi dengan Lapas terjaga, kami bisa bertindak cepat,” ungkap Edy tegas.
Tak hanya soal keamanan, Rakor juga membahas isu kepemilikan lahan di belakang Lapas Narkotika yang dinilai rawan konflik ke depan. Kapolsek Edy mendorong penyelesaian administrasi sebagai langkah antisipatif. “Tanah yang belum jelas statusnya bisa jadi masalah besar nantinya. Kita harus bereskan sejak sekarang,” tegasnya.
Perwakilan Lapas Karanganyar menyambut baik seluruh poin pembahasan, dan menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dalam menjaga keamanan wilayah pemasyarakatan. “Kami melihat rapat ini bukan sekadar formalitas, tapi ruang strategis untuk bertindak bersama. Lapas Karanganyar siap ikut terlibat aktif dalam pengamanan terpadu,” ujar salah satu perwakilan usai kegiatan.
Menutup pertemuan, Kapolsek Nusakambangan menyampaikan bahwa Rakor ini akan digelar rutin setiap triwulan untuk memastikan komunikasi lintas sektor tetap berjalan. “Kami berharap koordinasi ini tidak hanya berhenti di forum ini, tetapi juga terus berlanjut dalam tindakan nyata di lapangan,” pungkasnya.
Rapat ini menjadi penanda bahwa pengamanan warga binaan di Nusakambangan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan kerja kolaboratif yang menuntut kesiapsiagaan, komunikasi efektif, dan solusi konkret dari semua pihak yang terlibat.



