Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Home
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Cilacap > Sampah Menumpuk di TPS Tegalreja, Warga Ngadu ke DPRD Cilacap karena Bau Menyengat
Cilacap

Sampah Menumpuk di TPS Tegalreja, Warga Ngadu ke DPRD Cilacap karena Bau Menyengat

Faiz Ardani
Terakhir diperbarui: 4 November 2025 22:03
Faiz Ardani
Membagikan
img 20251104 wa0035 Sampah Menumpuk di TPS Tegalreja, Warga Ngadu ke DPRD Cilacap karena Bau Menyengat
Komisi C DPRD Cilacap terima Audiensi persoalan sampah di TPS Tegalreja. (Faiz Ardani).
Membagikan

Sampah yang menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Kalidonan, Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, menimbulkan keluhan serius dari warga sekitar. Aroma busuk yang menyengat hingga mengganggu aktivitas warga, bahkan membuat anak-anak nyaris muntah karena tidak tahan dengan baunya.

Kondisi yang berlangsung cukup lama itu akhirnya membuat warga mendatangi DPRD Kabupaten Cilacap untuk menyampaikan keluhan secara langsung.

Salah satu warga RT01 RW07 Suratman, menggambarkan betapa parahnya situasi di sekitar TPS yang menampung sampah dari berbagai kelurahan tersebut. Ia mengaku hampir setiap hari warga harus menahan bau busuk yang kerap membuat anak-anak merasa mual.

“Memang sampah itu kan terlalu banyak dan tidak habis diangkut sehingga menimbulkan bau. Apalagi kalau kena hujan, pembusukan cepat dan airnya baunya sangat menyengat. Sampai anak-anak itu sampai mau muntah karena sangat bau,” ungkapnya, Selasa (4/11/2025).

Menurut Suratman, masalah itu bukan hal baru. Warga sudah berulang kali melaporkan kondisi tersebut, namun belum ada langkah nyata untuk mengatasinya. Ia berharap keluhan yang kini sudah sampai ke DPRD dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

Baca juga  Persibara dan PSCS Tumbang di Laga Perdana Kualifikasi Porprov XVII Jateng

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi C DPRD Cilacap, Mitra Patriasmoro, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima audiensi dari perwakilan warga Tegalreja untuk membahas persoalan sampah tersebut. Ia menilai, tumpukan sampah di TPS Kalidonan memang sudah di luar kapasitas dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

“Kita Komisi C menerima audiensi dari warga masyarakat Kelurahan Tegalreja terkait penanganan sampah yang ada di TPS. TPS di Kalidonan ini menampung sampah dari enam bahkan tujuh kelurahan, sehingga setiap hari selalu ada sisa sampah yang belum terangkut,” jelasnya.

Mitra mengungkapkan, dampak yang ditimbulkan bukan hanya soal bau, tetapi juga gangguan kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan. Bahkan, di sekitar TPS terdapat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang juga terdampak akibat polusi udara dari tumpukan sampah.

“Keluhan ini berdampak kepada polusi dan kesehatan, terutama bagi anak-anak. Selain itu, warga juga mengeluhkan akses jalan, saluran air, dan drainase di sekitar lokasi,” tambahnya.

“Kami selaku wakil rakyat tetap mendorong agar pemerintah daerah memberikan solusi nyata. Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR hadir langsung dalam audiensi. Kami menitip agar ada respons cepat dari pemerintah daerah untuk penanganan sampah ini,” tegasnya.

Baca juga  Keluarga Minta Hukuman Mati bagi Tersangka Pembunuh Balita di Wanareja Cilacap

Mitra menambahkan, DPRD terus menekankan agar Dinas Lingkungan Hidup meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Armada pengangkut dan kontainer yang ada saat ini dinilai belum mencukupi kebutuhan, terutama di wilayah perkotaan yang menjadi wajah Kabupaten Cilacap.

“Baik kendaraan pengangkut maupun kontainer harus ditambah, karena kondisi saat ini belum maksimal. Kami harap pemerintah daerah, terutama Pak Bupati dan dinas terkait, bisa memfokuskan dan memprioritaskan hal-hal seperti ini,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa DPRD akan mendorong tindak lanjut segera terhadap persoalan ini melalui penganggaran tahun depan. “Kalau di anggaran 2026 definitif belum bisa maksimal, kami dorong agar bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan 2026. Dinas terkait harus turun langsung ke lapangan untuk memastikan apa yang dibutuhkan dan segera menindaklanjuti,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Achmad Nurlaeli, menegaskan bahwa volume sampah di TPS Tegalreja memang sudah melampaui kapasitas tampung.

“Aduan warga RT 01 ini memang terkait volume sampah yang tinggi dan menimbulkan bau. Kami akan upayakan pengangkutan tuntas setiap hari agar tidak ada sisa. Selain itu, perlu juga dilakukan pengolahan untuk mengurangi volume sampah, dimulai dari rumah tangga dengan kewajiban memilah,” ujarnya.

Baca juga  Jelang Iduladha, Sapi Laris Manis di Cilacap! Distan Turun Tangan Pastikan Semua Hewan Kurban Sehat

Achmad menambahkan, DLH telah menyiapkan langkah strategis berupa pembangunan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lokasi tersebut melalui dana CSR Bank Jateng, yang akan dikelola oleh kelompok masyarakat setempat.

“Nanti di sana akan diolah sampah organik dengan sistem maggot. Makhluk hidup ini bisa membantu menguraikan sampah organik dan memiliki nilai ekonomis,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa program serupa juga tengah dikembangkan di beberapa kelurahan lain. “Di Tegalkamulyan kami sudah mendirikan TPS 3R, dan pada 2026 nanti bisa dioperasikan,” ungkapnya.

Persoalan sampah bukan sekadar urusan bau, tetapi juga menyangkut hak masyarakat atas lingkungan yang bersih dan sehat. Kini, masyarakat menanti agar janji penanganan yang telah disampaikan tidak berhenti pada wacana, melainkan diwujudkan dalam langkah nyata demi kenyamanan warga Cilacap Selatan.

Artikel Sebelumnya Musibah di Kebumen 2 Musibah di Kebumen: Salah Satunya Atap Dapur Ambruk yang Diketahui Lewat Suara Keras
Artikel Selanjutnya img 20251104 wa0011 Helipad Rp 1,4 Miliar Bagian Proyek Jalan Rp 44 Miliar di Banyumas, Dibangun untuk Akses Ziarah Presiden Prabowo Helipad Rp 1,4 Miliar Bagian Proyek Jalan Rp 44 Miliar di Banyumas, Dibangun untuk Akses Ziarah Presiden Prabowo

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

dsc 8668 scaled 1 Cilacap Luncurkan Forum Berbasis Komunitas untuk Lindungi Pekerja Migran
Cilacap

Cilacap Luncurkan Forum Berbasis Komunitas untuk Lindungi Pekerja Migran

Oleh Faiz Ardani
img 20251104 wa0030 Cilacap Siagakan Ratusan Personel dan Sarpras Kebencanaan Hadapi Musim Hujan
Cilacap

Cilacap Siagakan Ratusan Personel dan Sarpras Kebencanaan Hadapi Musim Hujan

Oleh Faiz Ardani
img 20251102 wa0017 Quran Center Baznas Cilacap Luluskan Puluhan Santri, Siap Jadi Cahaya Qurani di Tengah Masyarakat
Cilacap

Quran Center Baznas Cilacap Luluskan Puluhan Santri, Siap Jadi Cahaya Qurani di Tengah Masyarakat

Oleh Faiz Ardani
img 20251103 wa0024 Bupati Cilacap Ajukan Rp20 Miliar ke Pusat untuk Normalisasi Kaliyasa, Perkuat Penanganan Banjir di Kota
Cilacap

Bupati Cilacap Ajukan Rp20 Miliar ke Pusat untuk Normalisasi Kaliyasa, Perkuat Penanganan Banjir di Kota

Oleh Faiz Ardani
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?