Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Jateng > Wayang Kulit 30 Jam Nonstop dengan 23 Dalang Dipentaskan di Kediaman Ketua DPRD Jateng
Jateng

Wayang Kulit 30 Jam Nonstop dengan 23 Dalang Dipentaskan di Kediaman Ketua DPRD Jateng

Djamal SG
Terakhir diperbarui: 13 November 2025 16:54
Djamal SG
Membagikan
Wayang kulit
Wayang kulit 30 jam nonstop dipentaskan di kediaman Ketua DPRD Jateng Sumanto di Karanganyar. (dokpri)
Membagikan

Wayang kulit 30 jam nonstop dengan 23 dalang dipentaskan di kediaman Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Sumanto, 7-9 November 2025. Seperti diketahui, kediaman Sumanto di Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

Contents
  • Wayang Kulit Ramaikan Hari Wayang Dunia
  • Perayaan Global

Pementasan itu dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia yang jatuh setiap tanggal 7 November. Sebanyak 23 dalang bergantian memainkan serial lakon Bharatayuda Jayabinangun dalam pentas yang digelar di kediaman Sumanto, Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

Pentas dimulai Jumat, 7 November malam dan berakhir Minggu, 9 November 2025 dini hari. Para dalang memainkan berbagai lakon seperti Seta Ngraman, Bisma Gugur, Ranjaban Abimanyu, Gatotkaca Gugur, Tirtanata Tigas, hingga berakhir dengan Baladewa Muksa. Pentas wayang tersebut semakin meriah karena panitia juga membagikan berbagai doorprize mulai kulkas hingga sepeda kepada para penonton.

Ketua DPRD Jateng Sumanto mengungkapkan pentas media tradisional tersebut digelar untuk nguri-uri kesenian daerah. Sumanto mengajak masyarakat tak hanya gemar menonton, tapi juga memahami isi cerita dalam lakon-lakon wayang kulit.

Baca juga  Kejari Kebumen Tangkap Buronan yang Hampir 2 Tahun Jadi DPO

“Kita harus terus berupaya melestarikan budaya warisan nenek moyang. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang peduli untuk nguri-uri,” ujar Sumanto.

Wayang Kulit Ramaikan Hari Wayang Dunia

Ia menambahkan, pentas wayang kulit 30 jam nonstop tersebut sengaja digelar untuk meramaikan peringatan Hari Wayang Dunia dan Nasional. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya menggandeng Paguyuban Dalang Karanganyar. Sumanto sendiri selama ini rutin menggelar pentas wayang kulit setiap bulan.

“Semoga Peringatan Hari Wayang Dunia ini memberi semangat bagi kita untuk terus menjaga warisan budaya. Kesenian wayang ini perlu kita jaga agar tak punah dan anak cucu kita tetap bisa menikmatinya,” ungkapnya.

Dengan adanya pentas wayang yang melibatkan banyak dalang tersebut, ia berharap para pelaku kesenian tetap semangat. Selama ini, para dalang, sinden, dan penabuh gamelan telah mendedikasikan hidupnya untuk belajar dan berlatih mementaskan wayang kulit. Maka sudah seharusnya, masyarakat mengapresiasi dengan memberikan ruang untuk pentas.

“Para seniman harus tetap semangat. Suatu saat zaman keemasan kesenian tradisional pasti datang lagi karena dunia terus berputar,” kata Sumanto.

Baca juga  Wayang Kulit 30 Jam Diapresiasi Ketua DPRD Jateng

Setiap tanggal 7 November, masyarakat Indonesia dan dunia memperingati Hari Wayang Dunia atau World Wayang Day. Peringatan tersebut menjadi momentum penting untuk mengenang dan melestarikan seni pertunjukan tradisional yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa. Penetapan tanggal tersebut berawal dari pengakuan UNESCO terhadap Wayang Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 7 November 2003.

Perayaan Global

Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar, Ki Sulardiyarto Pringgo Carito mengatakan, rangkaian lakon Bharatayuda Jayabinangun merupakan perang karma. Dalam filosofi Jawa, kerap disebut “Sopo Sing Nandur Bakal Nggunduh”.

“Sebanyak 23 dalang menampilkan cerita beruntun selama 30 jam. Karawitan kami siapkan 4 shift. Kami sudah siapkan fisik agar kuat pentas,” katanya.

Ia menambahkan, pentas tersebut menjadi perayaan global atas pengakuan dunia terhadap kesenian wayang. Sekaligus ajang konsolidasi dalang Karanganyar agar bisa terus berkreasi dan berkarya.

“Pentas spektakuler ini juga menjadi bentuk pelestarian terhadap kesenian wayang. Selain itu, menjadi sarana sosialisasi kepada generasi muda tentang warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” paparnya.

Baca juga  DPR RI Kaisar Serap Aspirasi, Warga Kroya Cilacap Usulkan Alsintan hingga Alat Kesenian

*Anda bisa melihat berita lain di Instagram kami.

TAG:wayang kulit
Artikel Sebelumnya Film berbahasa Banyumasan "Judheg" akan tayang di JAFF 2025. (Foto :Dok Rekam Films) Bertema Pernikahan Dini, Film Berbahasa Banyumasan “Judheg” Akan Diputar di JAFF 2025
Artikel Selanjutnya Wayang kulit Ketua DPRD Jateng Dapat Julukan Baru terkait Wayang
Caps academy
Caps
IMG-20251124-WA0000

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti

Mungkin Anda Suka

Bencana di Kebumen
JatengKebumen

Bencana di Kebumen Bulan Ini: 12 Orang Meninggal, Kerugian Capai Rp4,8 M

Oleh Djamal SG
tren persak
JatengKebumenOlahraga

Jelang Liga 4, Tren Persak Kebumen Terus Menanjak

Oleh Djamal SG
Longsor di Rowokele
JatengKebumen

Pasca Longsor di Rowokele, Warga Diminta Tetap Waspada

Oleh Djamal SG
mancing berhadiah
JatengKebumen

Ada Mancing Berhadiah Jutaan Rupiah di Petanahan

Oleh Djamal SG
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan 
  • Kode Etik Jurnalistik
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?