Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Banjarnegara > Pejuang Banjarnegara Ini Pendekar Silat dan Guru Jenderal Soedirman
BanjarnegaraNasional

Pejuang Banjarnegara Ini Pendekar Silat dan Guru Jenderal Soedirman

Syarif TM
Terakhir diperbarui: 10 November 2025 13:54
Syarif TM
Membagikan
pejuang Banjarnegara
Foto Alun-alun Banjarnegara tempo dulu. (dok.wikipedia)
Membagikan

NAMA Kiyai Busyro Syuhada atau yang lebih tersohor dengan nama Mbah Busyro merupakan pejuang Banjarnegara sekaligus pendekar silat. Namanya kini terus melegenda di dunia persilatan, tidak hanya di Banjarnegara, tetapi juga sampai ke luar Banjarnegara.

Contents
  • Pejuang Banjarnegara yang Juga Ulama Besar
  • Guru Spiritual dan Pendekar Silat yang Disegani

Berkat keterampilannya dalam ilmu bela diri, Kiyai Busyro telah melahirkan banyak pendekar pada zamannya, termasuk pahlawan nasional Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jenderal besar yang dikenal dengan kemampuan militer dan taktik perangnya ini juga pernah berguru dan belajar ilmu bela diri dan spiritual pada Kiyai Busyro.

Bahkan, saat masih muda, Jenderal Soedirman mengakui kehebatan Kiyai Busyro Syuhada yang dikenal sebagai jawara silat pada zaman kolonial. Hal itu pula yang membuat sang jenderal menemui sang jawara di pandepokan yang diasuh Kiyai Busyro di Banjarnegara dan mendaftar sebagai muridnya.

Di pandepokan tersebut, Jenderal Soedirman bersama para santri digembleng langsung oleh Kiyai Busyro untuk belajar bela diri dan ilmu spiritual. Sayangnya, padepokan tersebut kini sudah tidak berbekas, lahan padepokan saat ini sudah disulap menjadi Rumah Sakit Islam Banjarnegara.

Kiyai Busyro sendiri dimakamkan di belakang masjid Desa Binorong, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Meski seorang pahlawan dan pendekar silat, makam Kiyai Busyro tidak berbeda dengan makam lain di sekitarnya.

Hanya batu nisan tua yang menancap di pusaranya. Tidak ada bangunan atau pagar yang menandai makam dari pejuang dan pendekar silat asal Banjarnegara ini. Rumput liar tumbuh subur menutupi permukaan lahan.

Pejuang Banjarnegara yang Juga Ulama Besar

Tak ada yang mengetahui persis materi yang diajarkan Kiyai Busyro terhadap Jenderal Soedirman, yang pasti Kiyai Busyro selalu mengajarkan silat dan ilmu rohani pada para murdinya.

Baca juga  Waduk Mrica Kritis, PLN Indonesia Power dan KLHK Bergerak Pulihkan Hulu Serayu

Jenderal Soedirman sendiri tidak lama menimba ilmu di padepokan Kiyai Busyro, dia hanya belajar langsung selama hanya 21 hari. Namun, dengan waktu yang singkat ini, Panglima Besar Jenderal Soedirman benar-benar total belajar.

Keseriusannya ia buktikan dengan menetap atau tinggal di langgar padepokan. Sehingga, dengan waktu yang singkat, dia bisa maksimal menyerap ilmu dari sang guru.

Menurut cerita dari sang cicit Kiyai Busyro, setelah berguru ke Mbah Busyro, Jenderal Soedirman sempat berceramah pada acara gerakan kepanduan Hizbul Wathan di dataran tinggi Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Melihat anak didiknya yang berhasil menjadi pejuang kemerdekaan, sudah barang tentu Kiyai Busyro Syuhada bukanlah orang sembarangan, dia adalah sang pahlawan dan jawara silat yang tersohor di zamannya. Dia telah melewati banyak pertempuran di beberapa daerah.

Guru Spiritual dan Pendekar Silat yang Disegani

Namanya semakin tersohor saat berhasil mengalahkan seorang jawara dari Belanda. Awalnya, pria Belanda ini sempat sesumbar dan menantang orang Indonesia yang paling kuat untuk melawannya. Tantangan itu sampai ke telinga Busyro. Ia menyambut tantangan orang asing itu untuk berduel.

Duel keduanya pun dimulai, keduanya berusaha saling melumpuhkan. Pria asing dari Belanda itu tentu bukan lawan sembarangan, bahkan dia sempat berhasil mengempit anggota tubuh Kiyai Busyro.

Dalam kondisi terjepit, sang pejuang asal Banjarnegara ini berhasil melakukan serangan balik dengan cepat dan tepat, sehingga membuat pria bule itu roboh seketika. Pria asal Belanda ini takluk di tangan Kiyai Busyro.

Baca juga  Kades di Banjarnegara Ingin Program Jaga Desa Kejaksaan Jadi Sahabat Desa

Pertarungan demi pertarungan dilalui oleh Kiyai Busyro hingga akhirnya namanya semakin melejit di dunia persilatan, termasuk berjuang mengusir penjajah serta menyetak kader-kader muda untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Selain pendekar silat, Kiyai Busyro juga merupakan seorang ulama yang legendaris, banyak pertarungan yang dilakukannya, hingga kemudian mendirikan sebuah perguruan silat yang merupakan cikal bakal lahirnya perguruan pencak silat Tapak Suci.

Keterampilan bela diri dan spiritual yang diajarkan olehnya membentuk disiplin, kepemimpinan, dan daya juang seperti yang dimiliki Jenderal Soedirman.

Mengenal K.H. Busyro Syuhada

  • Nama dan Asal: Pejuang kemerdekaan asal Banjarnegara ini lahir di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 1872 dengan nama kecil R. Ibrahim. Beliau adalah putra dari K.H. RM. Syuhada dan Nyi Mas Rara Marni.
  • Keahlian: Selain sebagai ulama, Kiyai Busyro Syuhada juga seorang pendekar silat yang sangat disegani. Kehebatannya terbukti dalam berbagai pertarungan dan sayembara, termasuk mengalahkan seorang warga Belanda yang menantang.
  • Perguruan Silat: Semasa hidupnya, selain berjuang, Kiyai Busyro juga mendirikan pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu bela diri, yang kemudian dikenal sebagai Aliran Banjaran. Aliran silat yang menggabungkan kekuatan fisik dan batin, dan menjadi cikal bakal dari perguruan silat Tapak Suci.

Hubungan dengan Jenderal Soedirman

  • Pertemuan: Pertemuan ini diawali saat Jenderal Soedirman bekerja sebagai guru di Cilacap, dia berkunjung ke pesantren Kiyai Busyro di Banjarnegara untuk silaturahmi. Kiyai Busyro merasakan firasat khusus dan menyarankan Soedirman untuk tinggal sementara waktu di pesantren.
  • Pendidikan: Selama di pesantren, Jenderal Soedirman belajar ilmu bela diri dan spiritual dari Kiyai Busyro. Selama di pesantren Kiyai Busyro, Jenderal Soedirman mendapat perlakuan dan pelatihan khusus, bahkan menjalani pelatihan fisik yang berat, seperti memotong pohon, untuk membangun kedisiplinan dan kekuatannya.
  • Pengaruh: Ilmu dan disiplin dari Kiyai Busyro terbukti sangat mempengaruhi kepemimpinan Jenderal Soedirman. Hal ini terlihat dari kepiawayannya dalam memimpin pertempuran, seperti saat pertempuran di Ambarawa, di mana ia berhasil memimpin pasukan dengan taktik pengepungan yang efektif.
Baca juga  Geger Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tepi Jalan Utama Banjarnegara

Selain Kiyai Busyro, Banjarnegara juga memiliki tokoh pahlawan lain, di antaranya adalah Soegeng Boedhiarto, seorang veteran perang yang bertugas sebagai mata-mata, pejuang Banjarnegara yang merupakan veteran keturunan Tionghoa ini terbukti mampu menjalankan tugasnya dalam membantu para pejuang kemerdekaan RI.

Soegeng Boedhiarto merupakan ayah dari mantan bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sekaligus kakek dari Bupati Banjarnegara periode 2025-2030 Amalia Desiana.

Pejuang Banjarnegara
Soegeng Boediarto, pejuang kemerdekaan asal Banjarnegara saat bersama keluarga. (dok.pribadi)

Tokoh Pejuang Banjarnegara Masa Kemerdekaan

  • Soegeng Boedhiarto: Veteran perang yang lahir di Purwokerto tetapi meninggal di Banjarnegara, dikenal sebagai seorang intelijen dalam Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) saat masa penjajahan Belanda. Beliau bertugas sebagai penyadap informasi dan sering berpesan kepada generasi muda untuk menjaga persatuan dan toleransi.
  • Kiyai Busyro Syuhada: Seorang pejuang dan jawara silat dari Banjarnegara yang merupakan guru silat bagi Jenderal Soedirman.

Tokoh Nasional dan Pemerintahan

  • Soemitro Kolopaking: Bupati Banjarnegara yang juga merupakan anggota BPUPK. Ia mendukung pemisahan urusan keagamaan dan urusan negara dan pernah menjadi anggota DPR dari Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).

Tokoh lain

  • Kiyai Ageng Maliu: Pendiri Desa Banjar yang kemudian menjadi cikal bakal Kabupaten Banjarnegara. Ia menguasai ilmu agama Islam dan kepemimpinan.
TAG:guru Jenderal SoedirmanJenderal SoedirmanKiai Busyro SyuhadaMbah Busyropadepokan silat Banjarnegara.pahlawan Banjarnegarasejarah Banjarnegarasejarah Jawa Tengahsilat Tapak Suciulama Banjarnegara
Artikel Sebelumnya Ari Nugroho, Owner Dejarumi Purwokerto Banyumas, saat melatih sejumlah difabel menjahit. Kisah Dejarumi, Dompet dan Tas Karya Menyulap Limbah Menjadi Berkah
Artikel Selanjutnya Kasus HIV Tren Kasus HIV di Banjarnegara Naik, Mayoritas Tertular Lewat Hubungan Heteroseksual

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

Teh Sangan
Banjarnegara

Dibalik Aroma Khas Teh Sangan dari Lereng Kalibening

Oleh Syarif TM
Dugaan korupsi
Banjarnegara

P-21, Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Desa Majatengah Siap Disidangkan

Oleh Syarif TM
Petugas Haji 2026
Nasional

Rekrutmen Petugas Haji 2026 Dibuka! Siap Jadi Pelayan Jemaah?

Oleh Santo
Pelunasan Biaya Haji 2026
Nasional

Biaya Haji 2026 Turun, Pelunasan Dimulai November 2025!

Oleh Santo
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?